Museum 3D De Mata XT Square Yogyakarta

Liburan cuti lalu, tepatnya tanggal 23 April 2017, saya sempatkan berkunjung kembali ke 3D De Mata Trick Eye Museum yang berlokasi di XT Square, Umbulharjo, Yogyakarta. Sebelumnya saya pernah juga berkunjung ke museum tersebut setahun lalu bersama teman-teman saya. Dan kali ini saya kembali kesana mengajak teman dekat saya yang kebetulan mengajak sepedaan di Jogja. 
Sepeda santai berdua ini juga sudah kita rencanakan sejak beberapa waktu lalu. Akhirnya bisa kesampaian juga dengan menyewa sepeda di tempat persewaan Siwoles yang bertempat di Jl. Taman Siswa Yogyakarta. (Lengkapnya silakan klik aja di situs www.siwoles.com). Karena rute kita mengarah ke Kota Gede jadi bisa langsung mampir ke Museum 3D De mata.
Pintu masuk parkir XT Square melewati pintu sebelah utara, tepatnya Jalan Veteran, Pandeyan, Umbulharjo, Yogyakarta. Setahu saya sih karena kami menggunakan sepeda kami tidak membayar parkir, cukup melompati area parkir motor yang ada disisi utara pintu masuk parkir (nggak tau melanggar atau tidak hehehe). Namun jika memakai kendaraan bermotor atau mobil, tarif parkir cukup terjangkau yaitu Rp 2000,- untuk motor dan Rp 5000,- untuk mobil. 
XT Square sendiri merupakan tempat yang dikelola oleh BUMD setempat untuk wadah kesenian, pertunjukan dan pusat belanja kerajinan serta kuliner lokal bagi perajin, pekerja seni dan pengusaha kecil Yogyakarta. Untuk itu selain Museum De Mata, di komplek XT Square juga bisa ditemui banyak stand-stand lain seperti  komplek souvenir kerajinan khas Jogja, jajanan khas lokal dan tempat pertunjukan kesenian. 
Sedikit membuka memori masa sekolah saya dulu, XT Square ini punya kenangan indah buat saya karena dulu kawasan XT Square adalah bekas terminal bus Umbulharjo yang selalu ramai dipadati penumpang, termasuk saya yang dulu pernah ngebis waktu sekolah bersama teman-teman semasa sekolah di SMK. Dan setelah 17 tahun berlalu, kini pemandangan berubah menjadi  bangunan XT Square seperti sekarang ini.
Siang itu pengunjung terlihat ramai masuk ke Museum De Mata. Banyak pengunjung dari beberapa rombongan tampaknya datang dari luar daerah. Memang kadang Museum De Mata ini juga dimasukan satu paket dalam paket perjalanan wisata Yogyakarta oleh beberapa agen wisata. Museum 3D sendiri sebenarnya ada 2 macam, yaitu museum De Mata dan De Arca. Keduanya menyuguhkan konsep yang berbeda. 
De Mata sendiri merupakan wahana ilusi optik 3 dimensi yang dibuat sedemikian rupa untuk mendapatkan gambar foto ruang yang menyerupai kenyataan. Sedang De Arca lebih pertunjukan seni patung. De Mata yang saya kunjungi punya 2 tempat pertunjukan, De Mata 1 dan De Mata 2. Saya sendiri memilih ke De Mata 2 karena belum pernah masuk kesana.
Harga tiket pun bervariasi. Untuk masuk hari Senin - Jumat pukul 10.00 - 15.00 WIB sebesar Rp 30,000,- (De Mata 1 maupun De Mata 2) dan Rp 35,000,-( De Arca). Senin - Jumat pukul 15.00 - 22.00 sebesar Rp 40,000,- (De Mata 1 maupun 2) dan Rp 50,000,- (De Arca). Sedang khusus hari Sabtu, Minggu dan hari libur Rp 50,000,- (De Mata 1 dan 2) dan Rp 60,000,- (De Arca). Bagi pengunjung yang ingin masuk ke masing-masing ruang museum secara bersambung, ada harga tiket tersendiri yang didiskon. Khusus balita dan yang ultah pas hari berkunjung, gratis masuk.
Museum De Mata 2 tidak beda dengan De Mata 1, setiap ruang yang mirip labirin, memiliki spot gambar tersendiri yang menarik. Tidak salah jika museum ini memang diperuntukkan bagi pengunjung yang suka selfie, termasuk kami hehehe.. Beberapa spot foto memiliki diorama unik dengan tema yang menarik. Karena memang museum ini adalah ilusi optik, foto-foto yang dihasilkan serasa seperti beneran. Seperti foto serasa di kejar zombi, berfoto bersama hewan, melawan Iron Man, bergelantungan dipohon mirip Tarzan dan banyak sekali foto seru lainnya. Tak jarang kami harus sedikit berpose lucu dan aneh demi mendapatkan ekspresi yang sesuai dengan tema foto.
Disetiap ruang gambar foto ada petunjuk foto kecil pose yang pas untuk berfoto, jadi jangan kuatir foto menjadi garing.  Jika kesulitan bisa meminta bantuan petugas, dengan senang hati mereka akan membantu mengarahkan dan memotret. 
Ada juga tersedia paket foto yang bisa diambil jika tidak ingin ribet berfoto sendiri. Cukup membayar dengan tarif yang sudah disediakan, maka anda akan difoto oleh juru foto disemua spot Museum yang kita kehendaki.
Setelah puas dengan beberapa puluh foto yang kami buat, akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Mungkin bagi anda yang ingin mampir ke Museum 3D Trick Eye, kalau bisa bawa kamera ya. Bisa kamera apa saja , kalau bisa kamera yang lumayan bagus hasilnya. Dengan sedikit pengaturan dan sudut potret yang pas, foto anda akan serasa berada di dunia lain... hehehe  Selamat mencoba....
















Sumber lain : www.xtsquare.co.id


Kamera : Canon 1200D (standar kit lens)

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer