Grojogan Sewu Tawangmangu Karanganyar Jawa Tengah

Liburan cuti kali ini saya mampir ke tempat teman kerja saya Munaris Syaebani (ig:munaris_sybn) yang sudah resign beberapa waktu lalu. Teman saya kebetulan bertempat tinggal di Sragen Jawa Tengah, dekat dengan objek wisata air terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu. Sebenarnya masih satu desa dengan teman saya Novan Wawung yang di blog sebelumnya "Candi Cetho". Namun karena saya belum pernah ke Tawangmangu, kali ini saya sempatkan untuk bisa berkunjung kesana. 
Perjalanan kali ini, tanggal 28 Desember 2016, saya menggunakan sepeda motor menempuh perjalanan dari Yogyakarta sekitar jam 14.00 WIB menuju ke Sragen. Perjalanannya sendiri menyita waktu sekitar 2,5 jam dengan kecepatan santai. Disepanjang perjalanan lalu lintas terlihat ramai namun lancar, tidak ada kemacetan berarti dibeberapa ruas jalan. 
Rute yang saya lalui adalah dari Klaten - Solo-Sragen  melewati jalan utama yang biasa dilalui kendaraan umum yang menuju Surabaya. Saya tidak terlalu bingung saat menuju Sragen karena papan penunjuk jalan cukup membantu menunjukkan arah jalan. Meskipun saya sempat lupa masuk ke Desa Celep rumah teman saya, akhirnya sampai juga sekitar pukul 16.30 WIB. 
Saya memang sudah merencanakan untuk bermalam di rumah Naris dan paginya ke Tawangmangu. Namun malamnya saya sempat diajak pergi bersama keluarga Munaris menggunakan mobil untuk sekedar makan dan nongkrong di lereng gunung Lawu. Tepatnya di Soto Tenda Biru, Jalan Lawu. Mungkin sekitar 1 jam dari kota Sragen. Warung soto lesehan ini memang terkenal karena rasanya yang enak. Terlihat banyak pengunjung yang meluangkan waktu untuk makan di warung tenda tersebut.  Makanan disitu bisa dibilang komplit, karena selain menu Soto, saya juga sempat menikmati dan melihat beberapa jajanan lain seperti Telur Puyuh, Gorengan dan Rica Ayam. Setelah menghabiskan semangkuk soto dan secangkir kopi, kami pun segera pergi dan beralih menuju ketempat lain yang sebenarnya dekat dengan Tawangmangu yaitu Sekipan. 
Di Sekipan banyak berderet warung-warung yang menyajikan makanan dan minuman ringan. Saya waktu itu hanya memesan wedang jahe sambil menghabiskan waktu menikmati suasana di tempat tersebut. Beberapa pengamen kolintang terlihat menghibur pengunjung diarea wisata tersebut. Hingga waktu menunjukan pukul 22.30 kami pun memutuskan untuk pulang.




Pagi harinya saya pun sudah bersiap untuk berangkat ke objek wisata Grojogan Sewu, Tawangmangu. Namun diawali dengan sepiring sarapan yang cukup membuat kenyang dan keramahan keluarga Naris membuat saya cukup betah tertahan di rumahnya. Sebenarnya saya tidak enak juga karena hari tersebut Naris masih dalam kondisi bekerja tetapi dibela-belain pamit bosnya untuk bisa pergi dengan saya..ya apa boleh baut hehehe Hingga akhirnya pukul 10.00 kami pun tancap gas ke arah Tawangmangu.
 Jalan menuju Tawangmangu melewati rute arah Candi Cetho yang dulu pernah saya sambangi, jadi saya tidak terlalu asing dengan jalan menuju kesana. Kami menempuh perjalanan sekitar 45 menit.  Meski memakai bantuan Google Map, masih saja salah jalan. Disalah satu ruas jalan kami juga  melewati razia kendaraan bermotor oleh polsek setempat. Untung saya selalu siap dengan kelengkapan surat-surat kendaraan di dompet.
Saya sangat menikmati perjalanan, karena pemandangan melewati lereng Gunung Lawu indah dan udaranya sangat sejuk. Beberapa kendaraan pribadi berplat luar daerah cukup sering terlihat melintas melewati rute jalan utama menuju Tawangmangu. Jalan ke tujuan wisata banyak tanjakan dan tikungan yang tajam, untuk itu bagi pengendara kendaraan bermotor maupun mobil harus selalu berhati-hati. Syukur Puji Tuhan, motor Honda New Megapro Fi yang saya beli 2014 lalu (meski kredit hehe) masih mampu menaklukan tanjakan-tanjakan dengan mulus. Hingga akhirnya sekitar jam 12.00 kami sampai di tempat wisata Tawangmangu.
Sampai di tempat wisata, sebelum masuk ke gerbang wisata, terlihat wahana wisata persewaan naik kuda ada di pintu masuk ke air terjun Tawangmangu. Saya tidak sempat menanyakan tarif naik kudanya, tapi sepertinya cukup diminati banyak wisatawan yang berkunjung. 
Untuk masuk ke tempat wisata ternyata agak antri, karena saat itu masih hari liburan dalam rangka tahun baru, sehingga pengunjung cukup ramai. Tiket masuk sebesar Rp 15,000 per orang, sedang untuk wisawan mancanegara sebesar Rp 110,000,-. Harga tiket untuk wisman, cukup mahal juga untuk saya yang notebenenya wisatawan lokal. 
Memasuki gerbang wisata Air Terjun Tawangmangu saya mendapati beberapa larangan dan himbauan di papan petunjuk, khususnya himbauan yang membawa makanan atau buah-buahan untuk  dibungkus di dalam plastik atau dimasukan kedalam tas karena di area wisata banyak terdapat kera. Dan memang benar, dikanan kiri saya amati banyak sekali jenis kera ekor panjang yang menghuni hutan di area wisata tersebut.
Menuju ke spot air terjun ternyata masih agak jauh, berjalan sekitar 500 meter menuruni anak tangga yang berkelok-kelok di selingi pohon-pohon sejuk yang besar dan tinggi. Lokasi wisata cukup bersih dan nyaman. Di ujung bawah kaki tangga saya melihat ada wahana air juga disana. Dengan kolam dan beberapa permainan air yang disediakan. Kami pun juga mendapati wahana permainan lain berupa flying fox di area wisata menuju air terjun dengan tarif yang terjangkau. Tapi kami tidak sempat mencoba wahana-wahana permainan tersebut karena waktu yang kami luangkan tidak banyak. 
Beberapa sudut tempat juga terlihat beberapa kios-kios pedagang makanan yang siap menjamu wisatawan yang ingin sekedar makan dan minum disana. Hari itu kebetulan cukup ramai, terlihat beberapa rombongan wisatawan bersantai menggelar tikar dengan anggota keluarga atau teman sambil menikmati suasana. 
Terlihat beberapa kera mendekati para pengunjung untuk mencari makanan.  Berjalan sekitar 20 meter dari situ, saya pun bisa melihat keindahan air terjun Grojogan Sewu yang cukup ramai oleh  pengunjung. Seperti biasa, saya pun tidak melewatkan waktu untuk sedikit foto-foto mengabadikan moment tersebut. Tidak lama saya dan Munaris menikmati suasana Grojogan Sewu hingga kira-kira jam  13:00 kami pun memutuskan kembali untuk pulang dikarenakan Munaris masih harus melanjutkan pekerjaannya. Mungkin lain kali saya bisa berkunjung kembali ke wisata air terjun Grojogan Sewu bersama teman atau keluarga saya.
Oh iya, bagi anda yang punya berat badan berlebih, wisata di Grojogan Sewu ini bisa membuat anda lebih sehat dan ramping lho. Karena anda akan kembali menaiki tangga untuk menuju ke pintu keluar tempat parkir semula. Dan setelah saya sempat hampir menyerah menaiki 1250 anak tangga akhirnya perjuangan saya tidak sia-sia untuk mencapai kendaraan saya diparkiran, lumayan itung-itung olahraga hehehe..

Lalulintas cukup ramai

Beberapa kendaraan luar daerah yang berkunjung ke Tawangmangu

Persewaan Kuda Tawangmangu



Gerbang tiket masuk

Mohon dilaksanakan baik-baik ya


Tangga yang cukup curam dan banyak
Salah satu penghuni Grojogan Sewu

Wisatawan yang menikmati suasana tempat wisata

Beberapa sudut tempat terdapat warung menyediakan makanan dan minuman

Jembatan di Air Terjun Grojogan Sewu,  dikenal dengan jembatan cinta 


Grojogan Sewu setinggi 81 meter yang mempesona

Cukup padat dipenuhi wisatawan yang berkunjung

Abaikan perut saya ya hehehe

Selfie Sedikit 



Hati-hati bagi yang berpacaran, mitosnya bagi yang lewat sini yang pacaran akan putus dan menikah hehehe


Hutan yang sejuk di Grojogan Sewu



Setelah selesai naik tangga baca saja ya hehehee

Pak Ojek marah-marah bayaran kurang hahaha

Makan siang penutup di Gunung Lawu

Terimakasih mas dan mbak bro, lain kali saya mampir lagi hehehe 


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Tawangmangu,_Karanganyar
Kamera : Canon 1200D (standart kit lens & Fix lens 50mm)








Komentar

Postingan Populer