Bukit Bintang, gardu pandangnya Yogyakarta

Bagi yang pernah ke Yogyakarta, tentunya pasti sudah mengenal Bukit Bintang yang sayang kalo dilewatkan. Memang tempat ini dulu tidak terlalu populer dengan nama Bukit Bintang tapi lebih dikenal dengan nama Bukit Hargodumilah. 
Sejak mulai ramainya jalan Yogya - Wonosari khususnya daerah Hargodumilah tepatnya di Jalan Yogya - Wonosari KM 16,  banyak pengguna jalan yang sering berhenti sejenak untuk beristirahat pada malam hari diperbatasan Pathuk, Gunungkidul dan Piyungan Bantul melihat pemandangan malam kota Jogja dari atas bukit, hingga kini  daerah tersebut mulai ramai, banyak orang khususnya kawula muda mengunjungi Bukit Bintang.
Keindahan pemandangan malam Yogyakarta bisa dinikmati dari tempat ini, dengan ditemani secangkir teh hangat atau jagung bakar yang bisa kita pesan dengan harga standar di warung-warung lesehan disekitar sembari ditemani dengan pacar, teman atau keluarga. Beberapa sudut tempat pun juga ada restauran yang menawarkan harga menu beragam. 
Memang di daerah ini sudah banyak berkembang pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Mungkin karena posisi Bukit Bintang ini merupakan jalur gerbang utama ke Kabupaten Gunungkidul, maka banyak pihak memanfaatkan tempat ini dengan membuka bisnis penginapan atau warung makan. Namun demikian karena wilayah ini masuk di zona rawan longsor, sehingga pemerintah daerah setempat tidak mengembangkan wilayah ini sebagai zona wisata. Hal ini sepertinya telah menjadi PR pemerintah daerah setempat, karena bangunan-bangunan permanen terus menjamur menempati wilayah rawan longsor ini.
Saat saya sempatkan berkunjung ditempat ini Januari 2015 lalu, di beberapa tempat kini pun dipercantik dengan bangunan taman dengan Tag nama Gunungkidul ukuran besar yang sering dimanfaatkan kawula muda untuk sekedar berfoto selfie ria. Tidak jauh dari situ juga berdiri megah gapura selamat datang milik Kabupaten Gunungkidul yang ditata sedemikian rupa, menarik perhatian para pengguna jalan yang melewati jalan tersebut. 
Oh iya, tidak lupa tidak jauh dari situ sekitar 400-500 meter naik keatas turunan Tleseh kita bisa menjumpai stasiun radio lokal yang sudah lama mengudara yaitu Radio GCD FM. Siapa tahu anda penikmat siaran radio ingin jumpa kopi darat dengan penyiar atau sebatas mampir minta lagu hehehe...

Saya sendiri dulu sering melewati Bukit Bintang, karena sebelum mulai bekerja keluar Jawa, jalur Yogya - Wonosari merupakan rute saya berangkat bekerja saat saya masih bekerja di Gunungkidul. Mungkin menjadi tempat yang akan selalu saya singgahi dan lewati saat cuti saya tiba nanti.

Disalah satu warung lesehan Bukit Bintang. Maaf agak blur hasil kameranya. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer